KIAT MENUMBUHKAN BUDAYA LITERASI KEPADA ANAK

Menurut KBBI, literasi merupakan kemampuan menulis, membaca serta mengolah informasi dan pengetahuan. Selain itu, seseorang akan dikatakan paham dengan literasi ketika ia mampu memahami informasi yang kompleks, berpikir kritis, dan mampu menerapkan pengetahuan secara praktis dan cakap dalam kehidupan.

Indonesia saat ini merupakan negara yang budaya literasinya masih sangat rendah. Hal tersebut dibuktikan dengan hasil penelitian UNESCO yang menyatakan bahwa minat baca masyarakat Indonesia sangat rendah, hanya 0,001%, yang berarti hanya 1 orang dari 1.000 orang Indonesia yang rajin membaca.

Selain itu, survei yang telah dilakukan Badan Pusat Statistik 2024 menunjukkan persentase anak yang dibacakan buku cerita yang sangat rendah yaitu sekitar 17,21% dan belajar/membaca buku anak usia dini yang dilakukan bersama orang tua sekitar 11,12%. Padahal, kedua aktivitas ini sangat bagus untuk menambah literasi anak usia dini.

Rendahnya budaya literasi bagi anak disebabkan oleh berbagai faktor, diantaranya kurangnya akses terhadap bahan bacaan, belum adanya kebiasaan membaca sejak dini, minimnya variasi bahan bacaan, dan penggunaan teknologi digital yang begitu intens. Padahal budaya literasi bagi suatu negara sangat penting.

Budaya literasi memiliki peran bagi individu untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial, politik dan ekonomi. Budaya literasi yang tinggi akan memberikan kemampuan bagi masyarakat untuk berkontribusi secara lebih aktif dan berdaya saing dalam berbagai aspek kehidupan. Masyarakat yang literat lebih mungkin memiliki peluang kerja yang lebih baik, dapat berwirausaha, dan berpartisipasi dalam ekonomi kreatif dan inovatif.

Dalam hal menumbuhkan budaya literasi bagi anak Indonesia, memang tantangan yang dihadapi cukup besar. Akan tetapi, bukan berarti tidak ada solusi untuk menumbuhkan budaya literasi bagi anak Indonesia. Berikut beberapa solusi yang bisa diterapkan, diantaranya:

  • Memperluas dan meningkatkan kualitas perpustakaan: Perpustakaan di seluruh daerah dapat dibangun dan dikembangkan oleh pemerintah dan pihak swasta. Perpustakaan yang nyaman dan memiliki koleksi buku yang menarik akan mendorong masyarakat untuk membaca.
  • Mengenalkan budaya baca sejak dini: Orang tua dan pendidik harus berpartisipasi secara aktif dalam menumbuhkan keinginan anak untuk membaca sejak usia dini.
  • Menyediakan berbagai jenis bahan bacaan: Perpustakaan dan lembaga pendidikan tidak hanya dapat menyediakan buku cetak, namun juga dapat menyediakan buku digital (e-book) dan audiobook. Selain itu, jenis bacaan yang tersedia harus sesuai dengan minat masyarakat dalam membaca, misalnya komik edukatif, novel inspiratif, atau majalah sains.
  • Menyelenggarakan kegiatan literasi yang kreatif: Acara seperti lomba menulis, diskusi buku, atau temu penulis dapat menjadi cara yang menarik untuk mendorong masyarakat untuk membaca.

Hasil Penelitian Kemendikbud, Kemampuan Literasi Siswa Indonesia Membaik

Penulis : Siti Maftuhah, M.Si.

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *