Mahasiswa STAI Senori Terpilih Menjadi Salah Satu dari 25 Penulis Terbaik: Launcing dan bincang buku “JEJAK KETELADANAN” Profil 25 Kiai NU Tuban

Tuban, 25 Oktober 2025-Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional (HSN), Lembaga Ta’lif wan Nasyr (LTN) PCNU Tuban menggelar Lomba Menulis Profil Kiai kampung. Ajang ini diikuti ratusan peserta yang memiliki semangat untuk meneladani kiprah para ulama kampung melalui karya tulis.

Dari ratusan naskah yang masuk, terpilih 25 karya terbaik yang kemudian dibukukan dalam antologi berjudul “JEJAK KETELADANAN” Profil 25 Kiai NU Tuban. Salah satu penulis yang berhasil masuk dalam daftar 25 terbaik tersebut adalah Mahasiswa STAI Senori Tuban Niam Abdul Aziz sekaligus santri Pondok Pesantren Raudlotut Tholibin Senori.

Acara launcing dan bincang buku “JEJAK KETELADANAN” Profil 25 Kiai NU Tuban serta pemberian penghargaan kepada 25 penulis terbaik dan 3 juara utama, digelar di Gedung PCNU Tuban pada Sabtu, 25 Oktober 2025. Kegiatan tersebut berlangsung khidmat dan penuh semangat literasi santri. Acara ini melahirkan narasi inspiratif bertajuk “SHANTRYS ARE THE JEWELS OF THE WORLD” (SANTRI ADALAH PERMATA DUNIA). Narasi tersebut disampaikan oleh pegasuh Pondok Raudlatut Tholibin, dalam narasinya menegaskan bahwa santri merupakan permata peradaban yang mampu memancarkan nilai-nilai keilmuan, akhlak, dan literasi di Tengah Masyarakat.

“Kala santri mengekspose talenta diri yang terpendam dalam berliterasi, kala pesantren mampu menciptakan atmosfer literasi untuk dinamika intelektual santri, kala Lembaga formal powerful mengkaderisasi, maka santri pun sanggup unjuk gigi. Kerikil pun bertransformasi menjadi permata nan indah dalam bingkai literasi” Jelas Imam Nawawi Noerza

Terpilihnya Niam Abdul Aziz salah satu 25 penulis terbaik, dalam pengabdiannya sebagai kader sejak MTS Banin, MAIS hingga memasuki jenjang Perguruan Tinggi STAI Senori, di PC NU Tuban hari ini sebagai salah satu penulis terbaik menjadi kebanggaan bagi pesantren dan Lembaga Pendidikan tempatnya menimba ilmu. Capaian tersebut menjadi bukti bahwa santri hari ini tidak hanya kuat dalam spiritualitas, tetapi juga berdaya dalam karya dan pemikiran.

“Menulis tentang sosok Kiai kampung memberi saya Pelajaran besar tentang ketulusan dan perjuangan. Dari beliau, saya belajar arti keikhlasan dan pengabdian yang sesungguhnya,” Ungkap Niam Abdul Aziz.

Acara ditutup dengan seruan “Salam Literasi” dari seluruh peserta dan tamu undangan, sebagai penegasan bahwa santri merupakan pewaris tradisi ulama yang terus menulis, berpikir, dan berkontribusi bagi peradaban.

Oleh: Penulis

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *