Diskusi Publik Season 4, Dengan Tema : “Peran Pendidikan dalam Mengatasi Kesenjangan Ekonomi dan Sosial di Masyarakat”

Oleh ; Zeni Faridah

 

Pada Jumat, 8 November 2024, pukul 15.00 hingga selesai, Diskusi Publik Season 4 kembali diselenggarakan dengan tema “Peran Pendidikan dalam Mengatasi Kesenjangan Ekonomi dan Sosial di Masyarakat.” Acara ini menghadirkan Ibu Siti Maftuhah, M.Si. sebagai pemateri, dengan Maulana Afrianssyah sebagai moderator. Diskusi ini dihadiri oleh mahasiswa dari program studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah (PGMI), Ekonomi Syariah, dan Perbankan Syariah, yang antusias mengikuti pembahasan terkait peran pendidikan dalam menanggulangi ketimpangan sosial dan ekonomi.

Dalam presentasinya, Bu Maftuhah menyoroti bahwa pendidikan merupakan kunci utama dalam menciptakan kesempatan yang setara dan meningkatkan mobilitas sosial bagi setiap individu. “Pendidikan bukan sekadar sarana mendapatkan pekerjaan yang baik, tetapi juga cara untuk membangun pemahaman yang lebih dalam tentang kesetaraan dan keadilan sosial,” jelas Bu Maftuhah. Beliau menambahkan bahwa pendidikan yang inklusif dan berbasis kebutuhan masyarakat dapat membantu mengurangi kesenjangan, karena membuka akses yang lebih luas bagi berbagai lapisan masyarakat untuk meraih peningkatan taraf hidup.

Salah satu cuplikan menarik dari diskusi terjadi ketika Bu Maftuhah berbicara kepada mahasiswa PGMI, menekankan peran guru sebagai agen perubahan di tingkat dasar. “Guru bukan hanya pengajar, tapi juga pengarah. Melalui pendidikan dasar yang merata, kita bisa menanamkan pemahaman kepada siswa tentang pentingnya keadilan dan persamaan sejak dini,” ujarnya.

Mahasiswa dari Ekonomi Syariah dan Perbankan Syariah turut serta berdiskusi, menanyakan bagaimana dunia ekonomi dapat lebih mendukung pendidikan untuk membantu masyarakat miskin. Menanggapi pertanyaan tersebut, Bu Maftuhah menyampaikan pentingnya kolaborasi antara sektor pendidikan dan ekonomi, misalnya melalui beasiswa berbasis kebutuhan dan program magang yang membuka akses pengalaman kerja. “Kolaborasi ini bukan hanya membantu individu, tapi juga memperkuat komunitas secara menyeluruh,” tambah beliau.

Acara ditutup dengan sesi tanya jawab yang penuh antusiasme, di mana para peserta berdiskusi tentang langkah konkret yang bisa diambil oleh mahasiswa dan tenaga pengajar untuk membangun masyarakat yang lebih inklusif. Bu Maftuhah mendorong peserta untuk berperan aktif dalam gerakan-gerakan edukasi dan memanfaatkan keahlian mereka di bidang masing-masing untuk mendorong pemerataan pendidikan serta peluang ekonomi di lingkungan sekitar.

 

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *