Revolusi Kecerdasan Buatan: Bagaimana Deep Learning Mengubah Dunia Kita

Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) dalam pendidikan adalah pendekatan holistik yang berfokus pada penciptaan suasana belajar yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan, serta mengembangkan pemahaman mendalam dan keterampilan berpikir tingkat tinggi pada peserta didik melalui keterlibatan aktif dalam proses belajar, menghubungkan pengetahuan dengan isu dunia nyata, dan menumbuhkan kompetensi abad ke-21

Tiga Pilar Utama Pembelajaran Mendalam

  1. Berkesadaran (Mindful):

Peserta didik terlibat aktif dan penuh perhatian dalam pembelajaran, dengan fokus pada pikiran, perasaan, dan tindakan untuk mencapai pemahaman yang utuh.

2. Bermakna (Meaningful):

Pembelajaran dikaitkan dengan konteks kehidupan nyata dan isu sosial, sehingga peserta didik dapat mengaplikasikan pengetahuan untuk menyelesaikan masalah dan menjadi agen perubahan.

3. Menggembirakan (Joyful):

Suasana belajar diciptakan untuk menumbuhkan emosi positif seperti rasa ingin tahu, semangat, dan motivasi, yang mendukung pemahaman dan penguasaan materi.

Tujuan dan Manfaat

  1. Pengembangan Pemahaman Mendalam.

Melampaui hafalan fakta menuju pemahaman kritis, analisis, evaluasi, dan pemecahan masalah.

2. Pengembangan Kompetensi Abad ke-21:

Menumbuhkan kemampuan seperti berpikir kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, komunikasi, dan kewarganegaraan.

3. Keterlibatan Aktif Peserta Didik:

Mendorong peserta didik untuk terlibat langsung dalam proses belajar mereka sendiri, sehingga menjadi subjek pembelajaran.

4. Konsekuensi dengan Isu Nyata:

Menghubungkan pembelajaran dengan isu-isu dunia nyata dan masyarakat, menjadikan pengetahuan lebih relevan.

Fase dalam Proses Pembelajaran Mendalam

  1. Memahami: Mengembangkan pengetahuan baru dari pengalaman dan informasi.
  2. Mengaplikasi: Menghubungkan pengetahuan yang diperoleh dan menggunakannya untuk menyelesaikan masalah dalam konteks yang berbeda.
  3. Merefleksi: Mengevaluasi kembali pembelajaran, memperbaiki pemahaman, dan memperluas perspektif secara lebih mendalam.

Aspek penting dalam memahami pembelajaran mendalam:

  1. Definisi dan Filosofi:

a. Fokus pada Siswa: Pembelajaran mendalam menempatkan siswa sebagai pusat dari seluruh kegiatan pembelajaran

b. Pembelajaran Berkesadaran (Mindful Learning): Siswa diajak untuk memahami tujuan pembelajaran, termotivasi secara intrinsik, dan aktif mengembangkan strategi belajar.

c. Pembelajaran Bermakna (Meaningful Learning): Materi pembelajaran harus relevan, kontekstual, dan memiliki nilai guna bagi siswa, sehingga mereka dapat mengaplikasikan pengetahuannya dalam situasi nyata.

d. Pembelajaran Menggembirakan (Joyful Learning): Menciptakan suasana belajar yang positif, menyenangkan, menantang, dan memotivasi, agar siswa merasa tertarik dan menikmati proses belajar.

e. Holistik dan Terpadu: Melibatkan olah pikir (intelektual), olah hati (etika), olah rasa (estetika), dan olah raga (kinestetik) secara terpadu untuk mengembangkan individu secara utuh.

f. Tujuan Akhir: Membentuk individu yang cerdas secara akademik, berintegritas, berempati, dan memiliki keterampilan yang dibutuhkan di abad ke-21 (misalnya penalaran kritis, kreativitas, kolaborasi, kemandirian, kesehatan, dan komunikasi).

2. Cara Kerja (Prinsip dan Siklus Pembelajaran):

Pembelajaran mendalam mengacu pada alur atau siklus pembelajaran yang berkelanjutan, yang umumnya melibatkan tiga pengalaman belajar inti:

a. Memahami: Ini adalah fase awal di mana peserta didik aktif mengkonstruksi pengetahuan untuk memahami konsep atau materi secara mendalam dari berbagai sumber dan konteks. Mereka tidak hanya menghafal fakta, tetapi juga menginternalisasi konsep, prinsip, dan hubungan antaride.

b. Mengaplikasi: Pengetahuan yang diperoleh harus dapat digunakan dalam berbagai konteks nyata. Peserta didik dilatih untuk menerapkan konsep dan keterampilan dalam memecahkan masalah, menciptakan sesuatu, atau melampaui sekadar penguasaan konten.

c. Merefleksi: Proses pembelajaran diakhiri dengan refleksi, di mana peserta didik mengevaluasi dan memaknai proses serta hasil dari tindakan atau praktik nyata yang telah mereka lakukan. Ini melibatkan regulasi diri dan pengembangan pemahaman terhadap konsep dengan menghubungkannya ke situasi baru.

Untuk mendukung implementasi pembelajaran mendalam, diperlukan empat kerangka penopang:

  1. Praktik Pedagogik: Strategi, metode, dan pendekatan mengajar yang digunakan guru untuk memfasilitasi pembelajaran mendalam (misalnya diskusi berbasis pertanyaan, proyek kolaboratif, pembelajaran berbasis masalah).
  2. Lingkungan Pembelajaran: Menciptakan ruang fisik dan psikologis yang mendukung eksplorasi, eksperimen, dan kolaborasi; aman, inklusif, dan merangsang kreativitas.
  3. Pemanfaatan Digital: Memanfaatkan teknologi digital secara bijak untuk memperkaya pengalaman belajar, misalnya melalui aplikasi edukasi interaktif.
  4. Kemitraan Pembelajaran: Kolaborasi dengan orang tua, masyarakat, dan pihak eksternal untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang kuat.

Oleh: Penulis

Tinggalkan Komentar

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *